Bagi kita yang tinggal di Indonesia, tentu sangatlah mudah menemukan penjual sate. Sate sangat digemari para penduduk Indonesia karena rasanya yang enak dan harganya terjangkau semua kalangan.
Apa saja sebetulnya kandungan gizi dalam sate?
Sate mengandung protein yang tinggi karena umumnya terdiri dari daging. Selain itu sate juga mengandung lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh yang berasal dari lemak dan minyak sayur yang digunakan sewaktu memprosesnya. Sebagai gambaran umum, pada sate ayam terkandung kadar lemak jenuh sebesar 20%, sate sapi 30% dan sate kambing 60%.
Bagaimana dengan bumbu kacangnya? Berikut penjelasannya:
Bumbu kacang
biasanya terdiri dari kacang, bawang merah, bawang putih, garam, gula
dan minyak. 29 gram bumbu kacang mengandung 77 kalori, dimana 70% nya
berasal dari lemak. Selain itu juga mengandung 138 gram sodium atau
garam. Kacang memang tinggi akan lemak tak jenuh, sedangkan bawang merah
dan bawang putih mengandung antioksidan. Namun sate dan bumbu kacang
yang berminyak menjadikan semua kandungan gizi tersebut menurun.
Bagaimana dengan pelengkapnya seperti bawang merah?
Bawang merah kaya akan flavonoid yang
disebut dengan antosianin dan quercetin. Beberapa penilitian menunjukkan
bahwa quercetin dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner dan
stroke. Namun sayangnya quercetin sangat sensitif dengan panas dan
kandungannya dapat hilang dengan pemasakan. Oleh karena itu
mengonsumsinya secara mentah sangatlah baik.
Bagaimana dengan lontong? Berikut penjelasannya:
Lontong sendiri
terbuat dari nasi putih yang memiliki indeks glikemik tinggi. Indeks
glikemik merupakan kecepatan suatu makanan atau minuman untuk
meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Sehingga sangatlah penting untuk membatasi konsumsi lontong saat Anda makan sate, terlebih bagi Anda yang menderita diabetes.
Lebih khusus lagi jika Anda dalam diet
membatasi asupan karbohidrat, yang umum dilakukan ketika memiliki target
menurunkan berat badan.
Hal yang terakhir perlu dicermati kerika
makan sate adalah, karena umumnya sate lebih nikmat dan lebih ramai
penjualnya ketika malam hari, sangat dianjurkan untuk langsung tidur
setelah makan. Karena hal tersebut adalah buruk bagi dampak kesehatan
Anda.
Jika Anda langsung tidur setelah makan, makanan yang Anda konsumsi
tidak akan dapat tercerna dengan baik. Terlebih lagi jika Anda sehabis
mengonsumsi makanan yang berlemak. Makanan yang berlemak membutuhkan
waktu lebih lama untuk dicerna dalam tubuh.Oleh karena itu sangatlah tidak dianjurkan jika Anda langsung tidur setelah makan. Hal ini juga dapat memicu terjadinya GERD atau gastroesophageal reflux disease, yaitu regurgitasi atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.
SUMBER
0 comments:
Post a Comment