Tuesday, 17 February 2015

PREMAN PENSIUN

       Artikel ini saya buat bukan karena saya orang RCTI,atau kru dari Sinetron Preman pensiun. Tapi semata- mata karena kecintaan saya terhadap Sinetron ini. Di Dunia pertelivisian Indonesia saya jarang sekali menemukan sinetron bagus, bukan berarti saya mengecilkan sinetron lain karena setiap sinetron pasti sudah melalui proses yang susah dan membutuhkan waktu.
       Tapi selera orang masing - masing, kalau menurut pandangan saya sinetron yang berkualitas cuma ada beberapa saja, seperti Sidoel anak Sekolahan, Kiamat sudah dekat, Para Pencari Tuhan, dan kini hadir satu lagi sinetron berkualitas yaitu Preman pensiun. Sinetron ini ditayangkan di RCTI setiap hari senin - Sabtu, jam 17.00 wib. Berikut sinopsis Sinetron Preman pensiun :

     
Sinetron ini mengisahkan tema utama mengenai lika-liku kehidupan preman di Kota Bandung. Selain itu juga kisah intrik-intrik kejahatan lainnya, dari kisah kehidupan kelompok pencopet di angkot hingga wanita tukang modus yang berhasil mengelabui ragam tokoh.
     Kisah awalnya bersentral pada Kang Bahar (Didi Petet) yang dikenal sebagai jéger kahot (preman senior) di wilayah Kota Bandung. Ia menguasai kawasan, meliputi pasar, terminal dan jalanan. Dalam melaksanakan bisnisnya, ia mempunyai sistem organisasi dengan pola struktur dari tangan kanan (Kang Muslihat) hingga para eksekutor di lapangan. Seiring dengan bertambahnya usia dan rasa yang sangat dalam pada istrinya, Kang Bahar lebih memilih tinggal di rumah menunggui istrinya yang sakit yang sangat ia sayangi. Selain itu, ia pun ingin mulai mengubah hidup lebih dekat dengan agama. Istri yang sangat dicintainya akhirnya meninggal hingga Kang Bahar merasakan kehilangan dan dukacita sangat mendalam. 
     Sosok sang istri adalah cinta mati bagi Kang Bahar. Ia yang dikenal sebagai pemimpin preman hanya bisa diluluhkan oleh istrinya. Cerita mulai berkembang, ketika Kang Bahar menghadapi kondisi dilematis. Ini berimbas juga pada anak buahnya yang tetap setia kepadanya: Kang Mus, Komar, dan sebagainya adalah pengikut setia. Konflik muncul ketika preman lain yang ingin memanfaatkan situasi dengan berupaya merebut wilayah kekuasaan dari klan Kang Bahar. Ialah Jamal yang bermain di balik kekisruhan yang ada selalu menimbulkan kontra antara dia dengan klan Kang Bahar. 
     Kisah dalam sinetron komedi ini juga penuh kejutan. Tentunya pula bumbu komedi di dalamnya terus ditunggu para penggemar setia. Sosok-sosok yang "jeprut" alias kelakuannya yang nyeleneh dan bikin ketawa menjadi daya tarik sitkom garapan Aris Nugraha ini. Bagaimana penonton bisa dibuat terpingkal oleh kelakuan preman Komar yang militan dalam mencari cinta yang lain, namun tiba-tiba menjadi layu jika di depan Bebeb, istrinya atau ketika ia dihardik Kang Mus. 
    Begitu pula para genk copet yang mendamba cinta padahal dari satu wanita, si spesialis modus. Atau juga si Emak yang bersikap dan berkata dengan watado (wajah tanpa dosa). Kelucuan ini lahir dari garapan dialog Aris Nugraha yang dikenal pandai mengocok situasi sehingga dialog-dialog pun penuh bumbu kejutan. Bagaimana kisah-kisah berikutnya? Mangga, tonton saja setiap episodenya.


narda shop

0 comments:

Post a Comment